I have a DREAM
"Saya berpikir, saya tiba-tiba ingin menjadi seorang sutradara layaknya Riri Riza dan penulis kawakan seperti si keriting Andrea Hirata, penulis favorit saya yang sampai mati akan terus saya cinta.."
Adik saya sudah bawel dengan kata-kata, "Pokoknya harus antrian pertama. Harus."
Saya sendri udah nggak sabar liat ini film. Film adapatasi dari tetralogi favorit saya, Laskar Pelangi. Ini Sang Pemimpi, buku kedua.
Singkatnya, saya udah sampai di dalam bioskop dan saya duduk di bangku bernama E-15. Saya nunggu film ini main haaah seperti apa yaa?
Saya terbayang adegan Ikal mengejar sang Ayah waktu nilai rapornya jelek.
Dari waktu baca cerita ini, saya udah nyaris nggak bisa menahan perasaan menggebu-gebu itu. Kata-katanya menakjubkan, emosi saya campur aduk waktu baca buku ini. Saya nggak mengira bahwa ada seorang Ayah yang rela mengontel 30 kilometer hanya untuk mengambil rapor anaknya. Anak kebanggaannya, pahlawan hidupnya, sandaran hatinya saat ia tua nanti, ksatria penolongnya, supermannya, batmannya.
Menggunakan baju istimewa yang belum tentu baju itu akan ia pakai saat ia bertemu dengan bupati bahkan presiden sekalipun. Safari empat saku yang jadi baju kebanggaannya untuk mengambil rapor anaknya dan mengayuh 30 kilometer. Tak peduli panas, keringat.
Ada lagi yang bikin saya terharu, waktu si Ikal dan Arai duduk bareng-bareng di atas batu di pinggir pantai dan Arai bilang ke Ikal yang intinya gini, "Mungkin kamu menganggap aku ini gila, Boy. Tapi, orang seperti kita ini punya apa selain mimpi? Dulu, sebelum meninggal Ayahku pernah bilang, 'Bemimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.' Awalnya aku merasakan ketakutan yang luar biasa waktu beliau meninggal tapi waktu aku melihat kau dan Ayahmu datang menjemputku rasa takutku hilang. Aku cuma merasa tenang, senang.."
Waktu aku lihat adegan ini satu kalimat mengalir di otakku sebuah kalimat dari buku yang pernah aku baca..
"Yang perlu dilakukan seseorang bernama manusia terhadap mimpi-mimpinya adalah tinggal MEMPERCAYAINYA"
Dan karena adegan diatas dan kata-kata itulah, mimpiku bangkit kembali. Aku harus bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri :)
Dan satu buah cerita persahabatan. Yang klise, tapi menakjubkan.
Jimbron membeli dua buah celengan berbentuk kuda [ini gara-gara dia addicted sekali dengan KUDA] dan di dalam celengan itu berisi jumlah uang yang sama besarnya dan diberikan kepada Ikal dan Arai sambil berkata, "Kalian akan berangkat ke Paris dengan kuda-kudaku." Oh, God masih adakah sahabat seperti itu? Kalau pun saya nggak bisa diberi sahabat seperti Jimbron tapi tolong izinkan saya menjadi sahabat untuk sahabat-sahabat saya seperti Jimbron.
Satu yang saya percaya, Mimpi bukan lagi kata tapi menjadi suatu nyawa yang lekat dan mengalir di darah kita. Yang selalu kita hirup setiap kita bernafas, yang selalu kita bawa di dalam otak kita, yang selalau ada dalam pandangan mata kita kemanapun kita memandang. Mimpi adalah obat disaat kita sudah memiliki luka yang tak bisa disembuhkan. Mimpi bukan lagi kiasan, mimpi adalah yang selalu kita bawa saat kita berlari, mimpi adalah yang selalu membuat kita bangkit dan MIMPI ADALAH SATU-SATUNYA HARTA YANG PALING BERHARGA SAAT KITA SUDAH TIDAK MEMILIKI APA-APA
Adik saya sudah bawel dengan kata-kata, "Pokoknya harus antrian pertama. Harus."
Saya sendri udah nggak sabar liat ini film. Film adapatasi dari tetralogi favorit saya, Laskar Pelangi. Ini Sang Pemimpi, buku kedua.
Singkatnya, saya udah sampai di dalam bioskop dan saya duduk di bangku bernama E-15. Saya nunggu film ini main haaah seperti apa yaa?
Saya terbayang adegan Ikal mengejar sang Ayah waktu nilai rapornya jelek.
Dari waktu baca cerita ini, saya udah nyaris nggak bisa menahan perasaan menggebu-gebu itu. Kata-katanya menakjubkan, emosi saya campur aduk waktu baca buku ini. Saya nggak mengira bahwa ada seorang Ayah yang rela mengontel 30 kilometer hanya untuk mengambil rapor anaknya. Anak kebanggaannya, pahlawan hidupnya, sandaran hatinya saat ia tua nanti, ksatria penolongnya, supermannya, batmannya.
Menggunakan baju istimewa yang belum tentu baju itu akan ia pakai saat ia bertemu dengan bupati bahkan presiden sekalipun. Safari empat saku yang jadi baju kebanggaannya untuk mengambil rapor anaknya dan mengayuh 30 kilometer. Tak peduli panas, keringat.
Ada lagi yang bikin saya terharu, waktu si Ikal dan Arai duduk bareng-bareng di atas batu di pinggir pantai dan Arai bilang ke Ikal yang intinya gini, "Mungkin kamu menganggap aku ini gila, Boy. Tapi, orang seperti kita ini punya apa selain mimpi? Dulu, sebelum meninggal Ayahku pernah bilang, 'Bemimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.' Awalnya aku merasakan ketakutan yang luar biasa waktu beliau meninggal tapi waktu aku melihat kau dan Ayahmu datang menjemputku rasa takutku hilang. Aku cuma merasa tenang, senang.."
Waktu aku lihat adegan ini satu kalimat mengalir di otakku sebuah kalimat dari buku yang pernah aku baca..
"Yang perlu dilakukan seseorang bernama manusia terhadap mimpi-mimpinya adalah tinggal MEMPERCAYAINYA"
Dan karena adegan diatas dan kata-kata itulah, mimpiku bangkit kembali. Aku harus bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri :)
Dan satu buah cerita persahabatan. Yang klise, tapi menakjubkan.
Jimbron membeli dua buah celengan berbentuk kuda [ini gara-gara dia addicted sekali dengan KUDA] dan di dalam celengan itu berisi jumlah uang yang sama besarnya dan diberikan kepada Ikal dan Arai sambil berkata, "Kalian akan berangkat ke Paris dengan kuda-kudaku." Oh, God masih adakah sahabat seperti itu? Kalau pun saya nggak bisa diberi sahabat seperti Jimbron tapi tolong izinkan saya menjadi sahabat untuk sahabat-sahabat saya seperti Jimbron.
Satu yang saya percaya, Mimpi bukan lagi kata tapi menjadi suatu nyawa yang lekat dan mengalir di darah kita. Yang selalu kita hirup setiap kita bernafas, yang selalu kita bawa di dalam otak kita, yang selalau ada dalam pandangan mata kita kemanapun kita memandang. Mimpi adalah obat disaat kita sudah memiliki luka yang tak bisa disembuhkan. Mimpi bukan lagi kiasan, mimpi adalah yang selalu kita bawa saat kita berlari, mimpi adalah yang selalu membuat kita bangkit dan MIMPI ADALAH SATU-SATUNYA HARTA YANG PALING BERHARGA SAAT KITA SUDAH TIDAK MEMILIKI APA-APA
Comments
Post a Comment