Saya Takut Salah Tempat
Kamu duduk di jok belakang
Diatas kursi senilai 1,3 miliar
Kamu sedang diwawancara
Dan kamu berkata,
Saya tidak pantas disejajarkan dengan mereka
Saya ini lebih tinggi kedudukan
Saya ini sama dengan kepala negara
Lalu aku diam
Tercengang menatap anda
Yang setelah berkata demikian masih bisa tertawa
Aku berharap salah dengar
Tapi, tak ada yang berubah
Kakiku lemas
Dan, dalam otakku slide filmnya berputar
Ada jutaan wanita
sedang bergerombol
ada yang terinjak
ada yang tersungkur
ada yang berteriak
ada yang terus berlari maju
ada yang menggendong anak
ada yang maju mundur
Gusti,
Wajah tampan berbaju batik ini masih berkata ini semua adalah biasa saja
Apakah kuping saya yang rusak?
Ataukah dia salah mengucap?
Gusti,
Ada yang sedang sekarat karena tak makan
Ada yang sedang menegak pahitnya rasa air
Ada yang mati kekeringan
Ada yang berjuang siang terik demi anak istri
Gusti,
Sungguh menteri negaraku sangatlah hina
Berteriak bangsat saat sedang rapat
Tertawa terbahak ketika berkata 1,3 miliar bukanlah apa-apa
Asyik memejamkan mata saat bicara soal rakyat
Gusti,
Apa iya ini negara?
Ataukah aku nyasar di bak sampah raksasa?
Saya nulis ini bukan tanpa alasan lho. Waktu itu hari Minggu dan saya stand by di depan tv buat acara favorit saya Kick Andy tapi ujuk-ujuk malah nyasar ke Trans Tv buat lihat John Pantau yaah walaupun itu termasuk acara favorit saya juga sih hehehe. Kebetulan, edisinya adalah tentang DPR meeenn! Saya langsung berbinar-binar, excited gitu [lebay-nya kumat] hahaha. Saya perhatiin, pertama wawancara bapak menteri [actually, saya lupa itu menteri atau apa tapi yang kelas pake baju batik bapaknya dan berkumis. Oh ya, plat nomor mobilnya RI 7!]. Si John nanya-nanya dia gini nih, "Bapak, gimana rasanya nih dapet mobil seharga 1,3 miliar?"
Dan apakah anda tahu saudara-saudara jawabanyaaaa? Dia bilang, "Ya, sebenernya biasa saja ya. Ini kan sebenarnya fasilitas bla bla bla".
Whaaaattttt?? Dapet mobil seharga 1,3 miliar dia bilang biasa aja? Sadarkah atas kata-kata yang baru saja kau ucapkan wahai bapak dengan kumis nan indah? Tahu nggak, rasanya pas itu pengen gua sabit kumisnya biar kebalik dan jadi mirip sama gagang telpon tahu '80an. Untung saya liat dari tipi bukan LIVE!
[Buat bapak berkumis, selamat anda lolos dari kutukan Devina grr rawr!] Dan kebetulan, pas itu diputerin rekaman pas John lagi bagi-bagi sembako. God, orang-orang lagi rebutan semabko eh ini Bapak kumis malah bilang dapet mobil 1,3 miliar biasa aja. Parah!
Ada lagi nih, waktu si Ruhut Sitompul lagi ngata-ngatain Bapak Gayus[man] BANGSAT!
Duh, serius saya nggak ngerti sama negara ini. Sebenernya, ini negara atau apa sih? Mana ada lagi yang katanya mau "jatuhin" Bapak Presiden. Nggak tahulah, ini negara apa. Sejujurnya, saya bangga punya bangsa kaya gini. Liat tuh waktu tahun '98 gila tauk nggak anak-anak mahasiswa itu, ngejatuhin pak Soeharto dari semua penjuru dateng tapi kenapa nggak bisa kaya gitu sekarang? Saiki kakehan polah, karepe dewe. Menteri sama DPR awut-awutan, otaknya brengsek semua.
Mana pake sok jadi tuan rumah Piala Dunia lagi, kepala menteri ama DPR lo tuh jadiin bolanya biar nancep syaraf otaknya!
Diatas kursi senilai 1,3 miliar
Kamu sedang diwawancara
Dan kamu berkata,
Saya tidak pantas disejajarkan dengan mereka
Saya ini lebih tinggi kedudukan
Saya ini sama dengan kepala negara
Lalu aku diam
Tercengang menatap anda
Yang setelah berkata demikian masih bisa tertawa
Aku berharap salah dengar
Tapi, tak ada yang berubah
Kakiku lemas
Dan, dalam otakku slide filmnya berputar
Ada jutaan wanita
sedang bergerombol
ada yang terinjak
ada yang tersungkur
ada yang berteriak
ada yang terus berlari maju
ada yang menggendong anak
ada yang maju mundur
Gusti,
Wajah tampan berbaju batik ini masih berkata ini semua adalah biasa saja
Apakah kuping saya yang rusak?
Ataukah dia salah mengucap?
Gusti,
Ada yang sedang sekarat karena tak makan
Ada yang sedang menegak pahitnya rasa air
Ada yang mati kekeringan
Ada yang berjuang siang terik demi anak istri
Gusti,
Sungguh menteri negaraku sangatlah hina
Berteriak bangsat saat sedang rapat
Tertawa terbahak ketika berkata 1,3 miliar bukanlah apa-apa
Asyik memejamkan mata saat bicara soal rakyat
Gusti,
Apa iya ini negara?
Ataukah aku nyasar di bak sampah raksasa?
Saya nulis ini bukan tanpa alasan lho. Waktu itu hari Minggu dan saya stand by di depan tv buat acara favorit saya Kick Andy tapi ujuk-ujuk malah nyasar ke Trans Tv buat lihat John Pantau yaah walaupun itu termasuk acara favorit saya juga sih hehehe. Kebetulan, edisinya adalah tentang DPR meeenn! Saya langsung berbinar-binar, excited gitu [lebay-nya kumat] hahaha. Saya perhatiin, pertama wawancara bapak menteri [actually, saya lupa itu menteri atau apa tapi yang kelas pake baju batik bapaknya dan berkumis. Oh ya, plat nomor mobilnya RI 7!]. Si John nanya-nanya dia gini nih, "Bapak, gimana rasanya nih dapet mobil seharga 1,3 miliar?"
Dan apakah anda tahu saudara-saudara jawabanyaaaa? Dia bilang, "Ya, sebenernya biasa saja ya. Ini kan sebenarnya fasilitas bla bla bla".
Whaaaattttt?? Dapet mobil seharga 1,3 miliar dia bilang biasa aja? Sadarkah atas kata-kata yang baru saja kau ucapkan wahai bapak dengan kumis nan indah? Tahu nggak, rasanya pas itu pengen gua sabit kumisnya biar kebalik dan jadi mirip sama gagang telpon tahu '80an. Untung saya liat dari tipi bukan LIVE!
[Buat bapak berkumis, selamat anda lolos dari kutukan Devina grr rawr!] Dan kebetulan, pas itu diputerin rekaman pas John lagi bagi-bagi sembako. God, orang-orang lagi rebutan semabko eh ini Bapak kumis malah bilang dapet mobil 1,3 miliar biasa aja. Parah!
Ada lagi nih, waktu si Ruhut Sitompul lagi ngata-ngatain Bapak Gayus[man] BANGSAT!
Duh, serius saya nggak ngerti sama negara ini. Sebenernya, ini negara atau apa sih? Mana ada lagi yang katanya mau "jatuhin" Bapak Presiden. Nggak tahulah, ini negara apa. Sejujurnya, saya bangga punya bangsa kaya gini. Liat tuh waktu tahun '98 gila tauk nggak anak-anak mahasiswa itu, ngejatuhin pak Soeharto dari semua penjuru dateng tapi kenapa nggak bisa kaya gitu sekarang? Saiki kakehan polah, karepe dewe. Menteri sama DPR awut-awutan, otaknya brengsek semua.
Mana pake sok jadi tuan rumah Piala Dunia lagi, kepala menteri ama DPR lo tuh jadiin bolanya biar nancep syaraf otaknya!
Comments
Post a Comment