Batu, My Trip and My Dream

And I put all my heart to get to where you are
Maybe it’s time to move away..
Adhitia Sofyan - Forget Jakarta

I have three days in Batu, Malang. It started from Friday and it finished on Sunday. Jumat malem sekitar jam tujuh-an, saya ditelfon sama papa temen saya namanya Om Jerry. Dia ngajakin saya ke Batu. Berhubung saya waktu itu lagi nggak ada kerjaan, pusing ngadepin masalah nggak kelar-kelar, saya putuskan buat ikut. Itung-itung refreshing gitu hihi. Kita berangkat jam 10 malem dan sampai di Batu sekitar jam setengah satu malam. You know, I always love night trip. I love the lamp, I love the empty street. Rasanya sepiiiiiii sekali di perjalanan itu. Pernah liat 'kan suasana malam hari di Batu? Lampu-lampu kotanya itu lho, saya suka banget. Dari semua kota yang pernah saya datangi, saya selalu suka kota Batu.

***
Hari kedua, jam empat pagi kita sudah diwajibkan bangun karena ada doa pagi bareng-bareng sama anak-anak disana. Kelar doa pagi, saya naik ke balkon atas buat liat matahari. Disana emang nggak bisa liat sunrise, tapi ini tetap keren. I love the air. Setelah agak terang, saya, adik saya, dan adik sepupu saya turun kebawah buat liat sungai kecil. Yah, sekedar jalan-jalan. You knows, I really love this place. Pepohonannya, udaranya, rumputnya, jalanannya, I love 'em all! Walapun yah, ini yang paling saya bikin males. SAMPAH, kececeran dijalanannya. When all we can appreciate our nature?




Good Morning :)



The Tree

Balik ke villa, kita disuruh buru-buru mandi karena jam setengah delapan kita musti berangkat ke Malang menuju ke peternakan babi :D
Girang setengah mati. Saya kan nggak pernah liat beginian sebelumnya, jadi ya saya cepet-cepetan mandi eh malah tante-tantenya yang nggak buru-buru gara-gara air disana
kelewat batas dinginnya. Akhirnya, kita baru berangkat jam setengah sembilan.


Babi


Kelar dari pemotongan eh peternakan babi kita ke Alun-Alun Kota Malang hihi. Makan siang disana dengan bakso dan segelas es degan. Ah yeah, I love Bakso Malang. Jalan-jalan sebentar. Adik saya nyeletuk, "Kita kaya di Spanyol ya, banyak burung-burungnya." Kontan aja si Om Jerry ngeledekin haha. Sedangkan adik sepupu saya sama Ando, anaknya Om Jerry, malah kejar-kejaran ama burung buat nangkep satu ekor aja haha. Padahal panasnya nggak nguatin lho. Akhirnya, setelah perjuangan mereka, si Ando berhasil menangkap satu burung lho.


Alun-alun

I Get it!

Malemnya semua rombongan dari temen-temen Om Jerry sampai. Jadi ruame banget lah ini villa. Babi yang tadi siang, yang saya liat gimana matinya, dibikin sate saudara-saudara. Serius, saya mikir-mikir tau nggak pas mau makan. Tapi karena nggak enak sama orang-orang -takutnya mereka curiga ini babi kena flu babi makanya saya nggak mau makan- jadilah saya makan tapi cuma satu tusuk. Ngumpul bareng sambil liat Argentina vs Jerman -yang akhirnya kalah dengan 4-0 saudara- sambil becanda sama 3 anak kecil yang buawelnya setengah mati tapi yang 2 ganteng lho, serius. Sebenernya, setelah nonton bola itu, saya diajakin buat ke pasar tapi males banget. Badan saya udah pada capek semua. Akhirnya malam itu saya tutup dengan sebuah dengkuran.

***
Hari ketiga, kita ibadah pagi kaya biasa. Karena itu hari Minggu, jadi gerejanya bareng-bereng dia aula yang ada di lantai 2.
Kelar ibadah gereja, karena ada saudaranya temen Om Jerry yang meninggal dan mereka mau ngelayat ke Malang, kita nggak ikutan. Dan kita main di sungai haha. Pengennya kita main air, tapi berhubung inget kalau kita semua udah kehabisan baju jadilah kita urung. Sambil nunggu orang-orang yang ngelayat pulang, kita main di pendopo. And ehm I took some photograph. I love him, I love Kenneth!


River





Kenneth :)

Perjalanan saya ke Batu bukanlah sekedar refreshing. Tapi, ini perjalanan diri saya sendiri. Saya ketemu banyak orang, saya sharing banyak cerita dengan Om Jerry.

Saya menemukan, bagaimana sebuah proses itu selalu berhubungan dengan hasil akhir. Keduanya sangat penting.
Hasil akhir itu penting tapi bagaimana kita melewati proses itu lebih penting. Karena proses itu sebuah pembentukan. Bagaimana pelajaran yang kita dapat dari perjalanan itu semua.
Semua masalah yang diperhadapkan ke kita, hanya perlu kita lewati dan nikmati.
Jadi, kalau saya dengar ada orang bilang, "Proses itu nggak penting yang penting hasil akhir." Sorry, I don't agree.
Oh ya, dalam waktu tiga hari, sudah ada dua orang yang bilang bagaimana kita harus menghargai diri kita sendiri.
Terkadang, saya masih percaya dengan kata "KEBETULAN" tapi karena ini semua, saya nggak percaya lagi dengan kata "KEBETULAN".
Saya percaya semua dalam hidup saya sudah DIATUR.

Comments