NY; New Year not New York

Sekali lagi, waktu menunjukkan betapa ia memiliki kuasa dibanding kita.
Begitu banyak hal yang sudah saya jalankan bersamanya. Terkadang ingin kembali, berlari tapi tiba-tiba sadar diri bahwa semuanya tidak akan bisa kembali. Ingin diputar lagi tapi cuma ada dalam pikir.
Ada catatatan-catatan yang sudah terlanjur digores, berusaha menjadikannya sebagai catatan untuk membentuk kembali sikap diri. Terima kasih untuk itu.

Ada kalanya saya menangis karena tiba-tiba berpisah dengan sahabat-sahabat saya yang meneruskan studi setiba kami lulus SMA.
Ada kalanya pula saya kembali ingat bahwa gembira bisa diberikan dalam sekejap ketika saya berhasil melanjutkan studi di Sastra Indonesia UNAIR.


Ya, waktu selalu punya hadiah sendiri. Bagaimana reaksi kita ketika menerima hadiahnya, cuma kita yang tahu.



Happy New Year.
Enjoy it while you can.

(Deadly Games)



Comments