Saya Masih Muda

Bloop Endorse Buckrose Purple

Dan hari ini saya kembali menghabiskan hari dengan memebalaskan dendam jam tidur saya yang sudah mulai berkurang. Hal ini tentu mengakibatkan saya tidak bisa tidur lelap dan secepat biasanya, jadi saya putuskan untuk menonton pertandingan antara MU vs Chelsea (I still support MU, don't be worry). Sambil menunggu Narnia diputer, saya memutuskan untuk bermain twitter. And then, percakapan itu dimulai.
Timeline saya beberapa kali diisi oleh tweet dari kakak kelas saya, Mas Angger. Lalu saya memuji tweetnya dan berlanjut dengan obrolan tentang 'aneh' dan 'muda'. Ya, saya yang awalnya dibilang memuji tweet dia karena ada maunya tentu saya jawab kalau pujian saya bisa ditukar dengan segelas jus melon dan CD dari Themillo. Mas Angger bilang, dia nggak tahu Themillo. Saya menjawab, emang seleraku yang aneh kata temen-temenku.
Dan inilah yag lagi-lagi saya ingat. Mas Angger bilang bahwa berbeda bukanlah suatu dosa. Emang bukan, jawab saya. I'm fine to be different selama itu jadi diri saya sendiri.
Dan kembali dengan jawaban, hahaha kita memang masih muda.
Apa ukuran seseorang dibilang muda dan nggak muda?, tanya saya.
Menurutku, selama dia masih berpikir tentang jatuh cinta, padahal dia sudah mempunyai sahabat. Selama dia masih mikir hari esok padahal hari ini belum tentu selesai.
Ya, saya tahu. Betapa saya masih sangat amat muda.

Comments