Banda Neira di Paruh Waktu

Banda Neira merupakan salah satu pulau yang berada di kepulauan Banda. Berada di Tenggara pulau Ambon, Banda Neira memiliki keindahan alam yang luar biasa cantik. Syahrir dan Bung Hatta pernah diasingkan ke pulau ini ketika zaman penjajahan Belanda. Namun, karena kecantikannya Bung Hatta sendiri mengatakan bahwa ia tidak merasa diasingkan lantaran Banda Neira lebih mirip surga daripada penjara. Tapi yang akan saya ceritakan bukan Banda Neira yang saya sebutkan diatas. Banda Neira ini sama cantiknya, sama surganya hanya saja ia sebuah duo folks. 

Ya, Banda Neira yang ini membuat cantik dunia musik melalui tiga lagu dan satu musikalisasi puisi yang cukup membuat telinga saya terpesona. Terpesona setelah sekian lama saya menanti mereka mengeluarkan lagu-lagu baru setelah lagu pertama mereka yang berjudul, Kau Keluhkan. Sekitar beberapa hari yang lalu, saya membaca blog salah satu penyanyi mereka yakni Rara Sekar dan seketika saya segera meluncur ke soundcloud mereka begitu membaca postingan Rara bahwa ia dan teman duonya, Ananda Badudu telah merilis EP (Extended Play) Banda Neira yang berjudul di Paruh Waktu



Disusun dalam bentuk sets, EP ini terdiri dari 4 buah lagu yakni Di Atas Kapal Kertas, Ke Entah Berantah, Rindu (musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo) dan yang terakhir adalah lagu mereka yang pertama kali diluncurkan, Kau Keluhkan. Kesukaan saya adalah lirik sederhana mereka yang puitis dipadankan dengan petikan gitar akustik sehingga membuatnya menjadi sederhana tetapi mewah. Harmoni suara Ananda Badudu dan Rara Sekar juga sangat manis. Maka jika lirik sederhana nan puitis mereka dipadankan dengan arasemen gitar akustik lengkap dengan keseimbangan vokal para vokalisnya jadilah EP ini sepotong kue lapis legit. Tidak akan mengecewakan kalian, justru "mengenyangkan" sekaligus menenenangkan telinga karena memang benar-benar legit. Kalian tidak akan punya alasan untuk berhenti "mengunyah" mereka. Tidak salah pula bila dalam tiga hari, lagu-lagu mereka ini telah berada di limit download di soundcloud dan sekarang mungkin yang mendengarkan nyaris kekenyangan seperti saya hahaha. 

Musikalisasi puisi Rindu milik Subagio Sastrowardoyo merupakan track manis yang menjadi favorit saya setelah Kau Keluhkan. Terlepas dari saya penyuka puisi-puisi Subagio, mereka berhasil membawa musikalisasi yang membuat saya benar-benar merasa.. rindu. Maka kadang kala tak jarang saya menemukan diri saya sedikit berkaca-kaca karena musikalisasi ini. Puisi yang bercerita tentang kesepian dan menginginkan siapa saja menjadi teman bicara seperti mengingatkan saya bahwa setenang apapun sepi, kita pasti benci. Saya sendiri tergolong orang yang kontemplatif, yakni menyukai ketenangan tapi kadang kala sedikit aneh kalau merasa sepi (walaupun kadang kala enak juga rasanya hahaha). Dari musikalisasi ini sendiri membuat saya sedikit bangga bahwa akhirnya ada orang yang mengerti bahwa musikalisasi puisi bukanlah membaca puisi diiringi alat musik, melainkan menyanyikannya. Menjadikan puisi itu sebagai lagu. Sehingga posisi puisi dan musik disini sejajar, seimbang. Kebanyakan orang tidak mengetahui hal ini. 

Jadilah, saya sarankan kalian untuk mendengarkan EP mereka di souncloud mereka, Banda Neira. Walaupun limit download mereka sudah habis, tombol oranye bergambar segitiga menghadap ke kanan masih bisa kalian tekan untuk memutar lagu mereka dan menghabiskannya hingga kekenyangan. Selamat menikmati keindahan (lain) Banda Neira ya. 

Comments

  1. Replies
    1. Wah, seneng dengernya hehe terima kasih ya, Putri :)

      Delete
  2. saya juga baru mulai mengagumi keindahannya, Keindahan di balik nada, kata dan lantunan setiap lagunya.. Eargasm banget di kuping, suaranya pun menyatu dalam alam nusantara...

    Dengerin lagu mereka seakan berada ditengah padang eidelweis atau di pinggir pantai... Nikmat pokoknya..hehhe..

    Kalau ada waktu mampi juga yah ke blog saya, sesama penikmat Banda Neira,
    lelamun Sorean : http://wp.me/pq3uK-72

    Salam blogwalking.

    ReplyDelete

Post a Comment