It's Too Cold Outside for Angels To Fly





Saya sedang duduk sambil mendengarkan 1901 milik Phoenix yang dinyanyikan ulang oleh Birdy ketika secara tiba-tiba muncul kembali di ingatan saya ketika melihat video The A Team yang juga dinyanyikan ulang olehnya. Saya memutuskan untuk menontonnya sekali lagi kemudian sesekali membaca lirik lagunya, dan menitikkan air mata.

The A Team adalah lagu milik Ed Sheeran yang pernah dinyanyikan si ganteng, Mikha Angelo. Siapa yang tidak tahu penyanyi muda jebolan ajang pencari bakat yang ada di Indonesia. Mikha menyanyikan dengan apik, hampir sama dengan Ed Sheeran ketika menyanyikannya. Mereka berdua menyanyikan dengan format akustik dan alat musik yang sama. Mungkin ini yang membedakannya dengan Birdy, yang tentu membawakannya dengan piano.

Awalnya saya menyangka lagu The A Team ini terdengar lebih syahdu dan sedih karena dibawakan dengan piano dan tempo yang jauh lebih lambat, rupanya salah. Ketika saya membaca lirik lagu ini, saya (akhirnya) sadar bahwa Ed Sheeran mencoba membawakan lagu ini dengan tempo lebih cepat agar tidak terdengar sedih. Sayangnya, Birdy meruntuhkan semua niat penyanyi aslinya (walaupun mungkin ia tidak bermaksud begitu). The A Team menceritakan seorang perempuan yang berjuang mati-matian dengan kehidupan prostitusi menjadi pilihannya untuk hidup. Terjebak dengan Class A, golongan narkotika yang ditetapkan dalam Misuse Drugs Act UK tahun 1971 yakni golongan heroin, kokain, dsb. sedari umur delapan belas tahun.

Ini yang membuat saya menitikkan air mata. Entah karena Birdy seorang perempuan sehingga jauh lebih memahami perasaan seorang perempuan atau bagaimana lagi saya pun tak tahu. Yang jelas, ketika saya membaca lirik ini saya teringat perempuan-perempuan yang mati-matian bertahan hidup, mengesampingkan pandangan masyarakat terhadap dirinya demi keluarganya agar bisa bertahan hidup, membagi cinta dan tubuhnya demi keluarganya bisa makan dan mengenyam pendidikan, mengindahkan peraturan agama tentang mencari nafkah yang halal dan haram demi keluarganya agar bisa tidur nyenyak tanpa perlu kepanasan atau kehujanan, jutaan waktu dan tubuh serta tenaga ia pertaruhkan demi keluarga.

Kata-kata ‘demi keluarga’ punya nilai yang amat penting daripada jutaan penilaian dari masyarakat tentang perempuan-perempuan ini. Kita tahu ada banyak hal yang tidak hanya sekedar dinilai di permukaan, di halaman awal tetapi penilaian selalu datang terakhir. Jauh lebih baik bila kita melihat seseorang dengan melihat ‘hal-hal yang tak tertangkap mata’ yang ada padanya. Sama dengan lirik lagu ini, tempo cepat dan riang tentu tak selalu bercerita tentang hal menyenangkan. Cause the worst things in life come free to us but not the best thoughts.

And in a pipe she flies to the Motherland
Or sells love to another man
It's too cold outside
For angels to fly
Angels to fly

Mereka tetap seorang malaikat bukan? 

Comments