Happy Obituary Day


Suatu sore ketika menemani ibu saya membeli hadiah untuk nenek, saya menyempatkan ke sebuah toko kaset. Tak diduga, saya menemukan CD Tigapagi terselip di deretan artis berinisial alfabet T (mengingat toko tersebut merupakan toko yang jarang menjual CD musisi indie). Saya lantas membelinya. Dua hari setelahnya, barulah saya sempat mendengarkannya. Ketika asyik memutar, sebuah lagu berjudul Birthday, menarik perhatian saya.

Hari itu adalah Senin, tanggal 9 Desember. Tepat satu hari sebelum tanggal ulang tahun saya. Rupanya Tuhan mengirimkan pesan lebih awal lewat Tigapagi dengan menuliskannya lewat lirik lagu tersebut. "Happy birthday and happy anniversary to you, but don’t be too happy, cause you will see your face of death. Happy obituary day." Sungguh, melankolik. 

21 tahun, menuju seperempat abad, terima kasih untuk waktu yang begitu mahal. Bagaimana pun, tanpa hidup apalah arti dari kematian. Saya tetap berbahagia, di sela-sela menuju berita kematian ada celah yang akan dimaknai dengan begitu banyak pelajaran dan kebahagiaan. Semoga jiwa selalu baru meskipun raga merapuh. Terima kasih, Tigapagi. 



Catatan: karya diatas murni buatan tangan saya sendiri dengan bantuan teknologi masa kini. 

Comments

Post a Comment