Menuju Akhir



Kita akan banyak merindukan: perbincangan menuju kelas, diskusi-diskusi politik dan budaya yang diselingi dengan candaan tolol di kantin, meng-upload foto seorang kawan kemudian berkomentar panjang untuk menggodanya, riuh ketika sebuah kelompok memresentasikan tugas, menggoda satu anak di angkatan, duduk bersama di depan api unggun, membicarakan hal-hal menjengkelkan seorang senior, pergi ke tempat karaoke kala seorang dosen membatalkan kelas, menuju Malang beramai-ramai naik motor, menjelajah bumi perkemahan dari satu ke satu, membantu kampanye seorang teman yang hendak menjadi Presiden BEM, menonton film, bermain musik, membaca puisi, memberi komentar untuk cerpen seorang kawan, merancang sebuah kejutan untuk ulang tahun seseorang, merubah status salah satu teman dari smartphone miliknya, bernyanyi Mars KSATRIA, ..

Rasanya aneh menuju akhir. Saya atau waktu yang terlampau cepat, tapi sepertinya akhir makin hari makin dekat. Kami semua terus melakukan beberapa hal yang saya sebutkan hingga sekarang dan saya harap akan terus berjalan. Saya akan merindukan 'kita', mereka adalah orang-orang yang banyak mempengaruhi saya dalam segala hal bahkan mengendarai motor sekalipun. Semoga di satu waktu ketika sebuah hari baru, meskipun tidak lagi bersamaan, kita tetap saling mengingat ketika matahari begitu cerah di atas kepala. Ya, kita akan terus berada di bumi yang sama. 


There's a rhythm in rush these days
Where the lights don't move and the colors don't fade
Leaves you empty with nothing but dreams..


Mimpi dan bumi, kita alpa akan letih. 

Comments